Minggu, 30 Juni 2013

PERTEMUAN 9

ROUTING
A.      PENGERTIAN ROUTING
Routing adalah proses dimana suatu routermemforwardpaketke jaringan yang dituju.Semua router menggunakan IP address tujuan untukmengirimpaket. Agar keputusan routing tersebut benar,router harus belajar bagaimana untuk mencapaitujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasitentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, makakonfigurasinya harus dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan ataumenghapusrute statis jika terjadi perubahantopologi. Pada jaringan skala besar, jika tetapmenggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untukmelakukan update table routing. Karena iturouting statis hanya mungkin dilakukan untukjaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamisbiasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

B.      Jenis Konfigurasi Routing
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu :
1.            Rhouthing static
Static router (router statis):adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

2.            Rhouting dynamic
Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabelrouting secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.

Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX

Routing statis
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
·                  Administrator jaringan yang mengkonfigurasirouter
·                  Router melakukan routing berdasarkan informasidalam tabel routing
·                  Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis
Contoh:
waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130
Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing. Kadang-kadang routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing statis dapat dikonfigurasi dalam router yang hanya akan digunakan ketika routing dinamis mengalami kegagalan. Untuk menggunakan routing statis sebagai backup, harus dilakukan seting administrative distance ke nilai yang lebih besar daripada protokol routing dinamis yang digunakan.
Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut:
1.      Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address.
Address biasanya interface local atau next hop address yang menuju tujuan.
2.      Masuk ke mode global configuration.
3.      Ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1. Sedangkan untuk administrative distance bersifat tambahan, boleh digunakan boleh tidak.
4.      Ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada langkah 1.
5.      Keluar dai mode global configuration.
6.      Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM
Konfigurasi routing statis
n Router Hoboken harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 172.16.10 dan jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya 255.255.255.0.
Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus dirutekan ke Sterling dan paket yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus dirutekan ke Waycross.
Dalam hal ini routing statis bisa digunakan. Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi menggunakan interface local sebagai gateway ke jaringan yang dituju. Seperti yang ditunjukkan olehgambar 2.5
Dua routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasidengan next-hop address sebagai gateway. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.6. Rute pertama ke jaringan 172.16.1.0 dengan gateway ke 172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0 dengan gateway ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga defaultnya bernilai 1.
Routing default
Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet. Routing default secaraactual menggunakan format:
-                    ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address | outgoing interface ]
-                    Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table routing,
-          Maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.
Di bawah ini adalah langkah-langkah untukmengkonfigurasi routing default:
1.            Masuk mode global configuration.
2.            Ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai mask.
Alamat tambahan untuk routing default dapat berupa address dari local interface yang terhubung langsung ke jaringan luar atau IP address dari next-hop router.
3.            Keluar dari mode global config.
4.            Gunakan perintah copy runningconfig
Troubleshooting konfigurasirouting statis
Pada sub bab ini diberikan contoh konfigurasi routing statis dalam Hoboken untukmengakses jaringan pada Sterling dan Waycross, seperti yang dilihat pada gambar di bawah ini. Pada konfigurasi di router Sterling jaringan 172.16.1.0 tidak dapat mencapai jaringan diWaycross 172.16.5.0

Routing dinamis
Dynamic rauting adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP table) akan dimaintain oleh sebuah protokol. Dynamic Routing Protocol adalah routing protocol yang memungkinkan network admin untuk menset-uo jaringan tanpa harus meng-updet konten dari routing table secara manual bila terjadi perubahan.
Dynamic routing yang terdiri dari tabel routing, dibangun dan dipelihara secara otomatis melalui komunikasi yang berkelanjutan antara router. Komunikasi ini difasilitasi oleh sebuah routing protocol, serangkaian periodik atau on-demand routing pesan yang berisi informasi yang dipertukarkan antara router. Kecuali untuk konfigurasi awal mereka, router dinamis memerlukan sedikit pemeliharaan, dan karena itu dapat internetwork skala yang lebih besar. Kesalahan routing dinamis toleran. Dinamis rute belajar dari router lain memiliki hidup yang terbatas. Jika sebuah router atau link turun, router merasakan perubahan dalam topologi jaringan internet melalui berakhirnya masa hidup belajar rute dalam tabel routing. Perubahan ini kemudian dapat disebarkan ke router lain sehingga semua router pada internetwork menyadari topologi internetwork baru.Kemampuan untuk skala dan pulih dari internetwork kesalahan routing dinamis membuat pilihan yang lebih baik untuk menengah, besar, dan sangat besar internetwork.


Routing Protocol
·          Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router.
·          Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.Seperti pada gambar di bawah ini
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING ROUTER
1.     Router Statis
Kelebihannya :
·          Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada
·          Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu
·          Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangannya :
·          Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
2.     Router Dinamis
Kelebihannya :
·          Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya
·          Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
·          Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan
Kekurangannya :
·          Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu
·          Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok
·          Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada
·          Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar