Minggu, 30 Juni 2013

PERTEMUAN 10


CLOUD COMPUTING ( KOMPUTASI AWAN )
DAN
DISKLESS SYSTEM COMPUTER

A.    CLOUD COMPUTING ( KOMPUTASI AWAN )
Pengertian Cloud Computing (komputasi awan)
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk men-support business  process.  Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang  di  dunia  TI  digunakan  untuk menggambarkan  jaringan  internet  (internet  cloud). Cloud  computing  adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (“komputasi”) dan pengembangan berbasis internet (“awan”).
Cloud  Computing secara  sederhana  adalah  layanan  teknologi  informasi  yang  bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. 
Komputasi  awan  adalah  suatu  konsep  umum  yang  mencakup  SaaS,  Web  2.0,  dan tren  teknologi  terbaru  lain  yang  dikenal luas,  dengan  tema  umum  berupa  ketergantungan terhadap  internet  untuk  memberikan  kebutuhan  komputasi pengguna.
Layanan cloud computing diantaranya :
1.      Software as a Service (SaaS)
2.      Platform as a Service (PaaS)
3.      Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada 5 karakteristik cloud computing  ideal diantaranya:
1.      On-Demand Self-Services (swalayan)
2.      Broad Network Access (akses pita lebar)
3.      Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
4.      Rapid Elasticity (elastis)
5.      Measured Service (layanan yang terukur)

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Terdapat 6 keuntungan/manfaat dari penggunaan Cloud Computing:
1.      Reduced Cost
Penggunaan  teknologi cloud  menghemat  biaya  dan  lebih  efisien  dikarenakan menggunakan  anggaran  yang  rendah  untuk  sumber  daya  dari  sebuah  organisasi dan juga  membantu  dalam  menekan  biaya  operasi  yang  dikeluarkan  oleh  sebuah organisasidalam rangka meningkatkan reability dan kritikan sistem yang dibangun.
2.      Increased Storage
Sebuah  Organisasi  yang  menggunakan  Teknologi  Cloud  Computing  dapat  menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
3.      Highly Automated
Seorang developer tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up to date.
4.      Flexibility
Cloud  computing  menawarkan  lebih  banyak  lagi  flexsibilitas  dari  metode
computing  yang  lama  dan  dengan  mudah  dapat  berorientasi  pada  profit  dan perkembangan yang cepat berubah.
5.      More Mobility
Organisasi  yang mempunyai  pegawai/pengguna  dapat  mengakses  informasi dimanapun mereka berada. Cloud dapat membuat manajemen dan operasional lebih gampang karena sistem pribadi  atau organisasi  yang  terkoneksi  dalam  satu  cloud sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor dan mengaturnya. 
6.      Allows IT to Shift Focus
Sebuah  organisasi  tidak  perlu  lagi  mengkhawatirkan  server  yang  harus  di update dan isucomputing lainnya


Kekurangan dari penggunaan cloud computing
1.      Sistem  ini  memerlukan koneksi  internet  yang konstan,  bila  Anda tidak  memiliki
koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi Anda yang ingin menggunkan sistem tersebut.
2.      Sistem  cloud  computing  juga  tidak  dapat  bekerja  dengan  koneksi  internet yang lambat.  Sebuah  koneksi  internet  yana  lambat  seperti  layanan  dial-up, dapat membuat  cloud  computing  menjadi  kurang  bagus dan  hampir  mustahil  untuk dilakukan.  Applikasi  webbase  memerlukan  banyak  bandwith  untuk menjalankannya.
3.      Dapat melambat, karena proses pengiriman informasi sebuah program dari interface ke pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan beberapa gangguan.
4.      Privacy,  data  yang  kita  masukkan  ke  provider  mungkin  bisa  terbaca  oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
5.      Data  Ownership,  adanya  kemungkinan  hilangnya  kepimilikan  data  yang  kita masukkan ke provider.

B.     DISKLESS SYSTEM COMPUTER
Pengertian diskless adalah mengizinkan client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpan seperti harddisk, disket, CDROM dan sebagainya untuk dapat mengaktifkan system operasi dalam hal ini adalah Linux.
Proses diskless akan membantu komputer client untuk dapat mengaktifkan system operasi tersebut dengan mengesekusi file kernel di sisi komputer client. Setelah proses diskless selesai, dilanjutkan akses melalui jaringan untuk mengeksekusi X-Server di sisi komputer client, sehingga komputer client dapat mengakses aplikasi diskless. 
Cara Kerja Diskless
Bila suatu PC akan dihubungkan ke suatu jaringan (network) maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
1.      Memiliki Network Card
2.      Memiliki identitas (dalam hal ini nomor IP)
3.      Operating System Image
4.      Filesystem yang bekerja
Untuk mempermudah istilah maka beberapa singkatan akan dipergunakan:
                        WS = Work Station
                        SV = Server
                        HWA = Hardware Address
                        IPA = IP Address
                        NA = Network Address
                        BC = Broadcast Address
                        SN = SubNet

 Jaringan Diskless
Jaringan diskless adalah sebuah jaringan yang menggunakan satu server atau lebih untuk melayani workstation untuk melakukan komputasi di mana umumnya mereka berspesifikasi rendah dan tidak mempunyai tempat penyimpanan (disk). Semua proses yang dijalankan oleh workstation dikerjakan oleh server diskless,workstation hanya menampilkan hasil (terminal).
Cara ini dilakukan untuk memanfaatkan mesin-mesin lama berspesifikasi rendah yang dapat digunakan untuk mengakses server diskless yang berspesifikasi tinggi sehingga diharapkan masingmasing workstation tersebut dapat melakukan komputasi setara dengan server.
Cara Kerja Jaringan Diskless
1.      Booting melalui Jaringan
2.      Teori Sistem Diskless



 Penggunaan Diskless     
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini cocok untuk mereka yang memiliki dua komputer atau lebih. Dengan kata lain, sangat banyak banyak institusi yang bisa memanfaatkan teknologi diskless, misalnya :
a.       Diskless untuk warung Internet    
Aplikasi yang tidak kalah menarik adalah untuk warung Internet. Investasi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan investasi warnet biasa, dengan bermodalkan komputer lama, seperti pentium I di sisi client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpanan seperti hardisk.
b.      Diskless untuk rental komputer
      Selain warnet, diskless dapat diterapkan untuk penyewaan komputer untuk pengetikan naskah dan mencetak di sekitar kampus ataupun sekolah. Jarang pelajar yang memiliki komputer pribadi, sehingga memungkinkan mereka untuk menyewa komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas
c.       dll

PERTEMUAN 9

ROUTING
A.      PENGERTIAN ROUTING
Routing adalah proses dimana suatu routermemforwardpaketke jaringan yang dituju.Semua router menggunakan IP address tujuan untukmengirimpaket. Agar keputusan routing tersebut benar,router harus belajar bagaimana untuk mencapaitujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasitentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, makakonfigurasinya harus dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan ataumenghapusrute statis jika terjadi perubahantopologi. Pada jaringan skala besar, jika tetapmenggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untukmelakukan update table routing. Karena iturouting statis hanya mungkin dilakukan untukjaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamisbiasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

B.      Jenis Konfigurasi Routing
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu :
1.            Rhouthing static
Static router (router statis):adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

2.            Rhouting dynamic
Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabelrouting secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.

Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX

Routing statis
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
·                  Administrator jaringan yang mengkonfigurasirouter
·                  Router melakukan routing berdasarkan informasidalam tabel routing
·                  Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis
Contoh:
waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130
Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing. Kadang-kadang routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing statis dapat dikonfigurasi dalam router yang hanya akan digunakan ketika routing dinamis mengalami kegagalan. Untuk menggunakan routing statis sebagai backup, harus dilakukan seting administrative distance ke nilai yang lebih besar daripada protokol routing dinamis yang digunakan.
Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut:
1.      Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address.
Address biasanya interface local atau next hop address yang menuju tujuan.
2.      Masuk ke mode global configuration.
3.      Ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1. Sedangkan untuk administrative distance bersifat tambahan, boleh digunakan boleh tidak.
4.      Ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada langkah 1.
5.      Keluar dai mode global configuration.
6.      Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM
Konfigurasi routing statis
n Router Hoboken harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 172.16.10 dan jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya 255.255.255.0.
Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus dirutekan ke Sterling dan paket yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus dirutekan ke Waycross.
Dalam hal ini routing statis bisa digunakan. Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi menggunakan interface local sebagai gateway ke jaringan yang dituju. Seperti yang ditunjukkan olehgambar 2.5
Dua routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasidengan next-hop address sebagai gateway. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.6. Rute pertama ke jaringan 172.16.1.0 dengan gateway ke 172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0 dengan gateway ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga defaultnya bernilai 1.
Routing default
Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet. Routing default secaraactual menggunakan format:
-                    ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address | outgoing interface ]
-                    Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table routing,
-          Maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.
Di bawah ini adalah langkah-langkah untukmengkonfigurasi routing default:
1.            Masuk mode global configuration.
2.            Ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai mask.
Alamat tambahan untuk routing default dapat berupa address dari local interface yang terhubung langsung ke jaringan luar atau IP address dari next-hop router.
3.            Keluar dari mode global config.
4.            Gunakan perintah copy runningconfig
Troubleshooting konfigurasirouting statis
Pada sub bab ini diberikan contoh konfigurasi routing statis dalam Hoboken untukmengakses jaringan pada Sterling dan Waycross, seperti yang dilihat pada gambar di bawah ini. Pada konfigurasi di router Sterling jaringan 172.16.1.0 tidak dapat mencapai jaringan diWaycross 172.16.5.0

Routing dinamis
Dynamic rauting adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP table) akan dimaintain oleh sebuah protokol. Dynamic Routing Protocol adalah routing protocol yang memungkinkan network admin untuk menset-uo jaringan tanpa harus meng-updet konten dari routing table secara manual bila terjadi perubahan.
Dynamic routing yang terdiri dari tabel routing, dibangun dan dipelihara secara otomatis melalui komunikasi yang berkelanjutan antara router. Komunikasi ini difasilitasi oleh sebuah routing protocol, serangkaian periodik atau on-demand routing pesan yang berisi informasi yang dipertukarkan antara router. Kecuali untuk konfigurasi awal mereka, router dinamis memerlukan sedikit pemeliharaan, dan karena itu dapat internetwork skala yang lebih besar. Kesalahan routing dinamis toleran. Dinamis rute belajar dari router lain memiliki hidup yang terbatas. Jika sebuah router atau link turun, router merasakan perubahan dalam topologi jaringan internet melalui berakhirnya masa hidup belajar rute dalam tabel routing. Perubahan ini kemudian dapat disebarkan ke router lain sehingga semua router pada internetwork menyadari topologi internetwork baru.Kemampuan untuk skala dan pulih dari internetwork kesalahan routing dinamis membuat pilihan yang lebih baik untuk menengah, besar, dan sangat besar internetwork.


Routing Protocol
·          Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router.
·          Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.Seperti pada gambar di bawah ini
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING ROUTER
1.     Router Statis
Kelebihannya :
·          Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada
·          Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu
·          Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangannya :
·          Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
2.     Router Dinamis
Kelebihannya :
·          Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya
·          Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
·          Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan
Kekurangannya :
·          Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu
·          Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok
·          Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada
·          Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar